Mengunjungi Pabrik Cerutu Rizona Yang Legendaris Sudah Berusia 1 Abad Lebih
Jakarta - Sejak pagi, tangan para wanita paruh baya ini tak henti menggulung daun
tembakau kering. Tanpa menggunakan alat contemporary, mereka telaten
memastikan kemasan cerutu sudah sempurna. Bangunan di Jl. Diponegoro No.
27, Gendongan, Temanggung, Jawa Tengah ini menjadi tempat produksi
salah satu cerutu tertua di Indonesia, Cerutu Rizona.
Berdiri sejak 1910, Cerutu Rizona mampu bertahan lebih dari 1 abad.
Cerutu Rizona berhasil membuktikan ketangguhannya menjaga citarasa dan
fragrance tembakau lokal. Di tengah kemajuan teknologi zaman, bersaing
dengan rokok kretek dan elektrik yang kini banyak digemari.
Mulyadi Hartono, sang penerus Cerutu Rizona generasi ketiga ini kini
mewarisi tradisi turun temurun dari kakek dan ayahnya. Terus memproduksi
dan memasarkan citarasa tembakau lokal ke wilayah Indonesia hingga
mancanegara. Kekeh menjaga cita rasa tembakau yang melegenda.
Yang menjadi ciri khas Cerutu Rizona adalah proses produksinya. Ya, di
tengah kemajuan teknologi zaman, cerutu ini mempertahankan cara
pembuatannya yang tradisional. Mengandalkan keahlian tangan-tangan
pekerja tanpa bantuan alat contemporary.
Sang pemilik memilih menggunakan cara tradisional karena dikhawatirkan
citarasa Cerutu Rizona akan berbeda. Meski Cerutu Rizona berada di
Temanggung, dimana dikenal sebagai penghasil tembakau. Namun Cerutu
Rizona menggunakan bahan baku cerutu dari Jember, Jawa Timur.
Pembuatan cerutu membutuhkan proses yang panjang. Dimulai dari
pengasapan tembakau, daun tembakau lalu difermentasi sekitar satu tahun.
Daun tembakau hasil fermentasi yang sudah pecah, tebal, dan hitam
dipilih sebagai isi cerutu. Sedangkan daun yang halus dan terang dipakai
untuk lintingan tembakau.
Untuk isi cerutu, daun tembakau dirajang halus dan dijemur. Sementara,
daun tembakau untuk pembungkus dibasahi air supaya tidak pecah. Daun itu
kemudian digulung melintang membungkus isi cerutu.
Tak hanya sampai tahap itu saja, agar lintingan benar-benar sempurna,
cerutu dipres selama dua jam dalam cetakan kayu. Cerutu pun kembali
dijemur sehari untuk mengurangi kadar air kemudia difumigasi agar tak
ada serangga dan jamur yang tertinggl. Proses yang panjang bukan?
Tahap terakhir, cerutu pun dibungkus plastik dan dikemas dalam
kotak-kotak kayu. Cerutu word play here siap diantar ke para pelanggan
di Indonesia hingga mancanegara. Rizona memiliki tiga merek cerutu
dengan harga yang berbeda-beda, Kenner King, Kenner Bollero dan Havana.
Dari ketiga merk tersebut, Kenner Bollero yang paling banyak diminati.
Pabrik Cerutu Rizona didirikan oleh Hoo Tjong An, Ia belajar memproduksi
cerutu dari pembuat cerutu asal Filipina pada 1910. Dahulu, Cerutu
Rizona dipesan oleh saudagar kaya di Temanggung dan daerah existed di
Pulau Jawa.
Tahun 1940, Rizona dipegang alih oleh Sunardi Hartono dan kini Mulyadi
Hartono yang memegang penuh pabrik cerutu tertua di Indonesia ini.
Komentar
Posting Komentar