Indahnya Pemandangan Bukit Sewu Sambang Banyuwangi, Tempat Camping Dengan Latar Pegunungan Dan Selat Bali

Jakarta - Wisata outdoor camping atau berkemah kini mulai menjadi tren di Banyuwangi, Jawa Timur. Salah satu tempat wisata yang menyediakan tempat berkemah (camp) adalah Bukit Sewu Sambang. Lokasi Bukit Sewu Sambang tepatnya ada di Lingkungan Papring, Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi

Camp Sewu Sambang terletak di ketinggian 200 meter dia atas permukaan laut (mdpl). Dari pusat Kota Banyuwangi, jaraknya sekitar 15 kilometer (kilometres) dengan waktu tempuh kurang-lebih 30 menit. Tempat wisata ini merupakan bukit yang terletak di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Banyuwangi Utara.

Keindahan di Bukit Sewu Sambang Banyuwangi

Bukit Sewu Sambang menawarkan keindahan panorama alam dengan latar Selat Bali di sisi timurnya. Memandang ke arah lain, hamparan perbukitan hijau tampak begitu asri dengan hutan pinus, pohon jati, dan perkebunan kopi.

"Bukit Sambang adalah wisata yang menawarkan pemandangan keindahan alam dan dikelola pemuda sekitar," kata Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jajang Arum, Wisata Bukit Sewu Sambang, Tamam Fauzi (32 ), Minggu (22/8/2021).

Pagi hari menjadi waktu yang kerap ramai pengunjung karena pemandangan matahari terbit dengan latar Selat Bali di Timur. Awalnya, tempat wisata ini memang populer untuk area foto karena pemandangannya.

Pengunjung biasanya datang usai subuh, atau bermalam dengan mendirikan tenda di sana. Tahun 2020, Bukit Sewu Sambang word play here populer untuk tempat berkemah keluarga dan anak-anak muda.

Sebelum pandemi, rata-rata kunjungan wisatawan ke tempat ini bisa mencapai 200 orang tiap pekan. Namun setelah pandemi, jumlahnya menurun hampir separuhnya. Harga tiket masuk Bukit Sewu Sambang dan parkir motor adalah Rp 5.000. Sedangkan untuk outdoor camping, tarifnya adalah Rp 10.000. Tarif sewa tenda adalah Rp 25.000-Rp 35.000.

Penataan Bukit Sewu sambang Banyuwangi

Taman bercerita bahwa dulunya Sewu Sambang merupakan bukit yang hanya ditanami rumput untuk pakan ternak warga sekitar. Jalannya pun masih sulit untuk diakses. Lalu pada 2016, banyak pemuda sekitar yang menyadari potensi keindahan alam dari atas Bukit Sewu Sambang.

Akhirnya para pemuda setempat memutuskan untuk menjadikan tempat ini wisata alam. Mereka bekerja bakti membersihkan jalur menuju bukit. Lantas membersihkan wilayah atas bukit dengan memangkas rumput selalu lebat.

Dalam waktu setahun lebih, akses menuju Sewu Sambang dan puncak bukitnya dibersihkan dan diperbaiki. Lalu, gazebo dan tempat duduk dibangun di puncak bukit. Hingga akhirnya pada 2019, wisata alam ini dibuka secara resmi untuk umum.

Tamam mengatakan, hadirnya tempat wisata ini sedikit banyak berpengaruh terhadap warga sekitar, meski tak semuanya. Lingkungan Papring kini sudah dikenal banyak orang. "Jadi warga lebih percaya diri, dulu daerah kami dikenal terpencil, jalan jelek, mistis, dan terisolasi,"kata dia. Dampak ekonomi, , memang belum terlalu luas. Namun dengan adanya wisata ini sudah ada warga yang berjualan di tempat wisata.

Rencana pembangunan Bukit Sewu Sambang Banyuwangi.

Ke depan, wisata ini akan dikembangkan dengan menyediakan beauty camping (glamping). Rencananya akan dibangun tenda permanen untuk tempat menginap dengan beragam paket-paket wisata.

Kolaborasi wisata edukasi juga akan dilakuan bersama Kampung Baca Taman Rimba (Batara). Pengunjung akan diajak melihat dan terlibat dalam pembelajaran yang ada di Kampung Batara. Kampung Batara merupakan tempat belajar, membaca, dan bermain anak-anak berbasis lingkungan, adat, dan budaya di Lingkungan Papring.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapan Waktu Dan Tempatnya Untuk Melihat Bunga Tabebuya Mekar di Surabaya

Mengetahui Objek Wisata Lembah Pelangi di Batam, Berikut Selengkapnya

Mengetahui Beberapa Aktivitas di Alun-alun Bogor, Mulai Dari Rekreasi Sampai Kulineran